Mari Mengenal Stunting pada Anak

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Stunting pada anak adalah kondisi di mana anak-anak mengalami pertumbuhan yang terhambat sehingga tinggi badan mereka lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan rata-rata anak seusia mereka. Ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga merupakan indikator serius tentang kesehatan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan. Stunting sering kali disebabkan oleh malnutrisi kronis, infeksi berulang, dan perawatan kesehatan yang tidak memadai, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Stunting merujuk pada kondisi dimana tinggi badan seorang anak lebih rendah dari standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Anak dikatakan stunting jika tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak WHO. Kondisi ini menunjukkan bahwa anak telah mengalami gangguan pertumbuhan yang parah dan kronis. Berikut video penjelasan mengani apa itu stunting (BRIN Indonesia, 5 Juli 2018):

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Penyebab stunting sangat kompleks dan multifaktorial. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting meliputi: a. Malnutrisi, terutama selama periode kritis 1.000 hari pertama kehidupan, adalah penyebab utama stunting. Kurangnya asupan gizi yang cukup dan seimbang, termasuk protein, vitamin, dan mineral, menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. b. Pola Makan Ibu Hamil. Kesehatan dan pola makan ibu selama kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Kekurangan gizi selama kehamilan dapat menyebabkan berat lahir rendah, yang kemudian meningkatkan risiko stunting pada anak. c. Praktik pemberian makan yang buruk, termasuk keterlambatan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI yang tidak memadai, dan kebersihan yang buruk, dapat menyebabkan malnutrisi dan infeksi pada anak, yang berkontribusi terhadap stunting. d. Infeksi Berulang. Anak-anak yang sering mengalami infeksi, seperti diare, malaria, dan infeksi saluran pernapasan, lebih berisiko mengalami stunting. Infeksi ini mengurangi nafsu makan, mengganggu penyerapan nutrisi, dan meningkatkan kebutuhan energi tubuh untuk melawan infeksi. e. Kondisi sosial dan ekonomi yang buruk, termasuk kemiskinan, pendidikan ibu yang rendah, dan akses terbatas ke layanan kesehatan dan sanitasi, sangat berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan anak. Berikut video mengenai penyebab stunting pada anak (INAHEALTH, 23 Januari 2019):

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan terhadap anak-anak, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. a. Dampak Fisik. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka. Mereka juga cenderung mengalami penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. b. Dampak Kognitif dan Perkembangan. Stunting menghambat perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak. Anak-anak stunting seringkali memiliki IQ yang lebih rendah, kesulitan belajar, dan performa akademik yang buruk. c. Dampak Ekonomi. Secara ekonomi, stunting berdampak pada produktivitas dan pendapatan individu di masa dewasa. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki prestasi pendidikan yang rendah, keterampilan kerja yang terbatas, dan pendapatan yang lebih rendah di masa dewasa. Ini juga berimplikasi pada penurunan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara. Berikut video mengenai stunting dan dampaknya pada anak (Neuron, 10 Juli 2023):