Bagaimana Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting?

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Pencegahan dan penanganan stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multisektoral, melibatkan berbagai aspek mulai dari kesehatan, gizi, sanitasi, hingga pendidikan. a. Peningkatan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui. Peningkatan asupan gizi ibu hamil dan menyusui sangat penting untuk mencegah stunting. Program suplementasi zat besi, asam folat, dan mikronutrien lainnya dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin. b. Pemberian ASI Eksklusif. Promosi dan dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, serta pemberian makanan pendamping ASI yang adekuat setelahnya, sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak. c. Suplementasi dan Fortifikasi Makanan. Pemberian suplementasi vitamin A, zat besi, dan mikronutrien lainnya, serta fortifikasi makanan dengan zat gizi penting, dapat membantu meningkatkan status gizi anak dan mencegah stunting. d. Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih. Meningkatkan akses terhadap sanitasi yang layak dan air bersih, serta praktik kebersihan yang baik, dapat mengurangi risiko infeksi dan penyakit yang berkontribusi terhadap stunting. e. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat, terutama ibu dan keluarga, tentang pentingnya gizi seimbang, praktik pemberian makan yang baik, dan perawatan kesehatan, dapat meningkatkan pemahaman dan tindakan pencegahan terhadap stunting. f. Akses ke Layanan Kesehatan. Memperluas akses dan kualitas layanan kesehatan, termasuk imunisasi, pengobatan infeksi, dan layanan kesehatan ibu dan anak, sangat penting dalam pencegahan dan penanganan stunting. Berikut video pencegahan dan penanganan stunting pada anak (MARI BERDESA, 11 Februari 2021):

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Kasus Stunting di Indonesia Indonesia menghadapi masalah stunting yang signifikan. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi stunting melalui intervensi gizi, kesehatan, sanitasi, dan pendidikan. Berikut video kasus stunting di Indonesia ( METRO TV, 13 September 2023):

Tanggal Publikasi : 2024-06-01
Tantangan dan Hambatan dalam Penanganan Stunting Mengatasi stunting memerlukan upaya yang berkelanjutan dan terpadu, namun terdapat berbagai tantangan dan hambatan yang harus dihadapi. a. Keterbatasan Sumber Daya. Keterbatasan sumber daya finansial, manusia, dan material sering kali menjadi hambatan dalam implementasi program penanganan stunting. Investasi yang memadai diperlukan untuk mendukung program-program gizi, kesehatan, dan sanitasi. b. Koordinasi Antar Sektor. Stunting adalah masalah multidimensi yang memerlukan koordinasi lintas sektor, termasuk kesehatan, gizi, pendidikan, dan infrastruktur. Koordinasi yang kurang efektif antar sektor dapat menghambat upaya penanganan stunting. c. Edukasi dan Kesadaran. Kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak sering kali menjadi hambatan dalam upaya pencegahan stunting. Program edukasi yang efektif dan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. d. Akses ke Layanan Kesehatan. Di banyak daerah terpencil, akses ke layanan kesehatan yang memadai masih terbatas. Ini menghambat upaya pencegahan dan penanganan stunting, karena keluarga tidak mendapatkan layanan kesehatan dan gizi yang diperlukan. Berikut video Tantangan dan Hambatan dalam pencegahan stunting pada anak ( Transmedia Jawa Timur, 30 Mei 2024):